ArabicEnglishIndonesian
dakkom_uin@radenfatah.ac.id - Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No. 01 KM. 3.5, Kel. Pahlawan, Kec. Kemuning, Palembang 30126

PRODI JURNALISTIK GELAR DISKUSI  PUSAT KAJIAN JURNALISME CEK FAKTA

Keterangan Gambar - Dokumentasi Kegiatan

Admin  Rabu, 13 Nov 2024 - 15:50:21 WIB | 33

PRODI JURNALISTIK GELAR DISKUSI PUSAT KAJIAN JURNALISME CEK FAKTA

Dakwah_Meroket: Selasa (12/11/2024) Prodi Jurnalistik gelar Diskusi Pusat Kajian Jurnalisme Cek Fakta dengan menghadirkan narasumber Nila Ertina FM (Trainer Cek Fakta GNI-AJI) yang juga sebagai Pemimpin Redaksi Media Online “Wong Kito”.

Kegiatan yang dilaksanakan di  Ruang Rapat Lantai III Kampus Sudirman UIN Raden Fatah Palembang ini merupakan rangkaian dari Launching Pusat Kajian Jurnalisme Cek Fakta kolaborasi antara Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang yang telah diresmikan sebelumnya.

Nila Ertina dalam menjelaskan bahwa penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan kritis dalam menilai informasi yang semakin marak di tengah masyarakat seiring pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini.


Dengan pengetahuan pengecekan fakta yang baik , diharapkan mahasiswa dapat melakukan prebunking dan debunking. Teknik prebunking merupakan tindakan proaktif sebagai upaya  antisipasi sebelum misinformasi dan disinformasi menyebar. Sedangkan debunking adalah tindakan reaktif cepat melakukan pengecekan fakta terhadap hoaks yang menyebar.

Ada tiga istilah umum yang berkaitan dengan hoax yaitu disinformasi, misinformasi dan malinformasi. Disinformasi adalah informasi yang disebarkan salah, dan orang yang menyebarkannya tahu bahwa itu salah dalam artian bahwa dilakukan dengan sengaja. Misinformasi adalah informasi yang disebarkan salah, tetapi orang yang membagikannya tahu bahwa itu adalah salah, dan malinformasi adalah informasi yang didasari kebenaran dan kerap melibatkan informasi privat namun digunakaan untuk merugikan atau menyerang seseorang, organisasi bahkan negara.

Nila berharap dengan  melaluii diskusi ini mahasiwa lebih cerdas menanggapi informasi-informasi yang mengandung hoaks “Mahasiwa diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam melawan misinformasi” katanya. (ER)