FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI LULUSKAN 148 ALUMNI PADA YUDISIUM KE 48

FDK_Meroket – Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menggelar acara yudisium ke-48 pada hari Senin 23 September 2024. Acara yang berlangsung di Gedung Academic Center UIN Raden Fatah tersebut dihadiri oleh seluruh sivitas akademika FDK, undangan, wisudawan serta orang tua wisudawan.

Pada Yudisium ke-48 Fakultas Dakwah dan Komunikasi telah meluluskan 148 alumni dari lima Prodi yang ada dilingkungan FDK yakni Prodi Jurnalistik meluluskan 23 orang, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam 30 orang, Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam 50 orang, Prodi Manajemen Dakwah 30 orang, dan Prodi Pengembangan Masyarakat Islam 15 orang.

Sarjana berprestasi tingkat fakultas diraih oleh Rudi Pranata Yoga dengan IPK 3,88 dengan predikat Dengan Pujian dan sarjana berprestasi akademik tingkat prodi diraih oleh Olga Agatri dari Prodi KPI dengan IPK 3,87, Khusnul Khotimah dari Prodi BPI dengan IPK 3,85, Yurin Alpiodita dari Prodi Jurnalistik dengan IPK 3,85, Siti Zuleha  dari  Prodi MD dengan IPK 3,83 dan Intan Nurmala Putri dari Prodi PMI dengan IPK 3,80 dan untuk sarjana berprestasi non akademik di raih oleh Claresta Vania Indriati dari Prodi KPI, Chandra Pratama dari Prodi BPI, Fadli Al Qodri dari Prodi Jurnalistik, Amri Syaputra dari Prodi MD dan Muhammad Syafiyallah dari Prodi PMI.

Dr. Achmad Syarifuddin, M.A. Dekan FDK dalam kata sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para wisudawan atas pencapaian mereka “Hari ini adalah momen penting dalam perjalanan hidup kalian dan hari ini sah menjadi Sarjana Sosial di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya  kepada seluruh orang tua dan wali peserta yudisium yang telah menitipka putra dan putrinya di Fakultas Dakwah. Semoga ilmu yang didapat dapat bermanfaat bagi masyarakat dan agama" ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Hasandri, M.Si. Ketua Alumni FDK pada kata sambutannya mengatakan “Jadilah seperti Kunci Inggris yang siap ditempatkan dimana saja dan kapan saja. Mari kita buktikan kepada orang tua kita bahwa kita mampu berbuat banyak dan saya berpesan jangan berbaris ikut panjang, jangan bertepuk ikut ramai tetapi kita berusaha agar tepukan kita bisa mewarnai kondisi saat itu, kita harus menjadi pejuang bukan pecundang, kita harus menjadi pelopor bukan pengekor” kata Hasandri penuh semangat.

Acara yudisium diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto, sebagai kenang-kenangan momen penting dalam perjalanan akademik mereka. Elly Rahmayanti